Home » » Sejarah berdirinya Negara Singapura

Sejarah berdirinya Negara Singapura

 Singapura memainkan peranan yang kecil di dalam perkembangan sejarah Asia Tenggara sampai Sir Stamford Raffles mendirikan sebuah pelabuhan Inggris di situ. Di bawah pemerintahankolonial Inggris, Singapura telah menjadi pelabuhan yang amat strategis mengingat letaknya yang ada di tengah-tengah jalur perdagangan di antara India dan Cina yang akhirnya menjadi antara pelabuhan yang terpenting di dunia sampai hari ini. Semasa Perang Dunia II, Singapura telah diduduki oleh tentara Jepang dari tahun 1942 hingga tahun 1945.

Selepas perang, penduduk setempat dibenarkan menjalankan pemerintahan sendiri tetapi masih belum mencapai kemerdekaan. Seterusnya pada tahun 1963 Singapura telah bergabung denganTanah Melayu bersama-sama dengan Sabah dan Sarawak untuk membentuk Malaysia. Tetapi Singapura dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi sebuah republik pada 9 Agustus 1965.

Pada masa silam sekitar abad ke 14, pulau Singapura merupakan sebagian dari kerajaan Sriwijaya dan dikenal sebagai Temasek ("Kota Laut").

Dipercayai bahawa Singapura merupakan pusat pemerintahan kerajaan Melayu sebelum ia diduduki oleh Sir Stamford Raffles. Ini berdasarkan tulisan Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi yang menyatakan ketika Singapura dibersihkan, bukit yang terdapat di situ telah dikenali sebagai bukit larangan, dan terdapat banyak pohon buah yang ditanam di situ. Ini menunjukkan terdapatnya pusat administrasi di situ.

Selain daripada itu, Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi turut menyatakan ditemukannya sebuah batu bersurat yang mempunyai ukiran tulisan yang tidak dikenali dan telah kabur. Prasasti Singapuraitu menunjukkan Singapura telah menjadi sebuah pusat administrasi sejak silam lama sebelum tibanya pihak Inggris.

Malangnya prasasti itu telah dimusnahkan tidak lama selepas tibanya Inggris oleh seorang insinyur Inggris. Bagaimanapun, terdapat nota mengenai sebuah salinan tulisan tersebut yang telah diantarkan ke London tetapi gagal ditafsirkan. Sekiranya catatan salinan tulisan itu dapat dijumpai kembali, ia bisa memberikan perkiraan kapan ia diukir melalui terjemahan ataupun sekiranya masih gagal diterjemahkan, melalui jenis tulisan yang digunakan.

Singapura adalah negara yang terletak di Asia Tenggara dan juga sebagai anggota ASEAN, dengan luas wilayah kurang lebih 618 km persegi, beribukota di Singapura, bentuk pemerintahan Republik, hari kemerdekaan 9 Agustus, kepala negara Presiden, kepala pemerintahan Perdana Menteri, lagu kebangsaan "Majulah Singapura", bahasa yang digunakan: Melayu, Cina, Inggris dan Tamil, Agama: Islam, Konghucu, Budha, Hindu dan Kristen, mata uang Dolar Singapura (S$), Bandar udara internasional "Changi", perusahaan penerbangan "Singapura Airlines (SIA).

Singapura merupakan negara kepulauan, menjadi koloni Inggris hingga tahun 1959. Pada tahun 1963 dibentuk negara Malaysia yang meliputi Persekutuan Tanah Melayu (di semenanjung Malaysia), Singapura, Serawak dan Sabah. Tetapi pada tanggal 9 Agustus 1965 Singapura memisahkan diri dari Malaysia dan membentuk negara yang berdiri sendiri. Bergabung menjadi anggota negara persemakmuran (Common wealth) Inggris sejak 22 Desember 1965.

Singapura terletak antara Indonesia dan Malaysia. Secara astronomis terletak pada 1 derajat 15 Lintang Utara dan 104 Bujur Timur. Letaknya sangat strategis menghubungkan pelabuhan-pelabuhan di pantai Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, dan lalu lintas udara Eropa - Asia di bagian utara dan Australia di bagian selatan. Memiliki iklim khatulistiwa yang hangat dan lembap, musim penghujan dan kemarau tidak banyak bedanya.

Pelabuhan Singapura semakin penting, terutama setelah dibukanya Terusan Suez, yaitu:
  • Sebagai pelabuhan untuk mengisi bahan bakar dan air tawar Singapura menjadi tempat persinggahan antara pelayaran dan Samudera Hindia melalui Selat Malaka menuju Samudera Pasifik, menuju China dan Filipina melalui Laut China Selatan. Dengan melalui Laut China Selatan memasuki Samudera Pasifik atau Laut Jepang menuju Jepang, melalui Selat Sunda atau Laut Banda memasuki Samudera Hindia menuju Australia dan Selandia Baru.
  • Sebagai pelabuhan transito. Beberapa jenis barang ekspor dari negara-negara sekitarnya yang hendak di kirim ke pasaran Eropa atau Amerika, diangkt ke Singapura, kemudian dipindah kapalkan ke kapal-kapal tujuan. Sebaliknya juga berlaku untuk barang-barang yang berasal dari Eropa, Amerika dan Jepang, dikumpulkan di pelabuhan Singapura. Dari pelabuhan inilah kemudian barang-barang didistribusikan ke negara-negara sekitarnya yang membutuhkan. Dengan kata lain, ekspor dari negara-negara Eropa, Amerika dan Jepang tidak langsung di masukkan ke negara-negara yang memerlukan, tetapi di kirim melalui pelabuhan Singapura.

Penduduk negara ini terdiri atas beberapa bangsa, yaitu: China (76,8%), Melayu (14,6%), India, Pakistan, Sri Lanka dan Bangladesh (keseluruhan hanya 6,4%) dan bangsa-bangsa lainnya (2,2%). Karena jumlah penduduk yang banyak dibanding luasnya tanah, sehingga menimbulkan masalah kesempatan kerja dan perumahan. Pemerintah Singapura mencoba mengatasi masalah ini dengan program industrialisasi, keluarga berencana dan pembangunan kompleks perumahan susun. Program KB cukup berhasil, terbukti laju pertambahan penduduknya termasuk rendah, yaitu 1,7 % pertahun.

Sumber penghidupan penduduk Singapura yang utama adalah perdagangan dan industri. Karena keterbatasan tanah, usaha-usaha pertanian terbatas di daerah-daerah pinggiran kota dan dilakukan dengan pemupukan dan sistem pengairan yang baik (intensif). Pertanian di negara ini ditekankan pada buah-buahan dan bunga-bungaan, terutama anggrek. Produksi pertanian, terutama bahan-bahan pangan, diimpor dari negara-negara tetangga, seperti Indonesia, Malaysia, dan Muangthai. Industri terpusat di daerah Jurong, terutama industri besi dan baja, semen, pembuatan kapal. Industri ringan menghasilkan barang-barang elektronika, makanan, minuman, kimia, tekstil dan sebagainya. Di samping industri, Singapura maju dalam bidang perdagangan. Pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, yaitu rata-rata 10% pertahun.

Hubungan dagang dengan Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Singapura mengimpor minyak bumi mentah, timah, karet alam, gas alam, kayu lapis, sayur-sayuran, daging dari INdonesia. Sebaliknya Indonesia mengimpor pipa besi dan baja, kapal dan perahu, hasil-hasil penyulingan minyak bumi, bahan kimia dari Singapura. Ekspor Indonesia ke berbagai negara lainnya sebagian juga dilakukan melalui pelabuhan Singapura. Pada tahun 1987, nilai ekspor Indonesia ke Singapura
sebesar US$ 1.327,6 juta, sedangkan nilai impor Indonesia dari Singapura adalah US$ 1.139 juta.

0 comments:

Post a Comment

Subcribe Me

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.

Buku Tamu

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. HIMA SEJARAH UR - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger