Latest Article Get our latest posts by subscribing this site

PERKEMBANGAN PERS DAN PERANANNYA DALAM PERGERAKAN SOSIAL DALAM MASA REFORMASI (1998-2014

ABSTRAK
Perkembangan Pers di Indonesia tidak pernah bisa lepas pada masa penjajahan  negara Belanda dan Jepang. Berikut ini merupakan ulasan tentang pers Indonesia di zaman pendudukan Negara Belanda dan Jepang. Pers Indonesia di zaman Belanda juga dikelola oleh para pemimpin gerakan kebangsaan dan keagamaan di Indonesia yang sekaligus merangkap menjadi pemimpin redaksi atau pembantu dari majalah atau surat kabar Metode yang digunakan adalah metode histories dan dokumenter, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan teknik kepustakaan, dokumentasi, dan wawancara.Kemudian teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif maksud dari teknik ini adalah teknik yang memaparkan dan menggambarkan data yang telah dianalisis. Penggunaan pers dimasa sekarang sudah semakin modern dan infromasi tidak hanya melalui surat kabar tapi sudah merambah ke gawai (gadget) yang semakin mudah dengan tersedianya konektivitas internet sehinga berita dan siaran bisa dilihat oleh khalayak ramai tapi perss tidak diatur dengan ketat akan menimbulkan berita palsu (HOAX) atau merugikan negara kasus ini hampir sama tahun 1950-1959 dengan adanya pembredelan kantor berita Suara Merdeka,Keng Po, Lembaga dan hal ini dilanjut pada masa demokrasi terpimpin, orde baru yang sejatinya perss hanya sebagai terompet penguasa sejatinya perss bisa independen dan teguh pada prisnip sesuai dengan kode etik perss.

Kata Kunci: Sejarah Perss, Perss Modern, Agent of control
1.      PENDAHULUAN
Masa sekarang sumber informasi semakin maju dan cepat dengan adanya pengaruh globalisasi, kita mengenal dua strategi dalam mencapai reformasi, yaitu dengan cara radikal dan moderat. Radikal diartikan dengan maju berpikir dan bertindak sedangkan moderat dengan cara selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem (www.kbbi.web.id) dengan organisasi. Pada masa moderat ini mulai tumbuh organisasi pergerakan. [N3] Organisasi tersebut tidak akan tersebar luas jika tidak ada yang menyebarkannya. Di sinilah pers berfungsi untuk menyebarkannya. Pada awalnya pers hanya sebagai media massa semata, seiring waktu pers berubah menjadi sebagai tombak pergerakan dan mencapai kemerdekaan Indonesia bahkan munculnya reformasi. Penelitian ini bertujuan untuk:  Mengetahui perkembangan pers Indonesia pada masa reformasi. Mengetahui peranan pers terhadap reformasi Indonesia.
[N4] Metode yang digunakan adalah metode histories dan dokumenter, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan teknik kepustakaan, dokumentasi, dan wawancara.Kemudian teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif maksud dari teknik ini adalah teknik yang memaparkan dan menggambarkan data yang telah dianalisis. Pers memainkan peranan penting di Indonesia sekitar abad 20 dan 21 disertai dengan berkembangnya teknologi. Banyak sekali peranan pers terhadap reformasi bangsa ini antara lain sebagai berikut, sebagai terompet pergerakan yang membangkitkan semangat masyarakat Indonesia, menyadarkan masyarakat bahwa kebebasan adalah hak yang harus diperjuangkan, membangkitkan rasa percaya diri, membangkitkan dan mengembangkan rasa perstauan, dan membuka mata bangsa Indonesia terhadap politik dan perkembangan zaman.[N5] 
Sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia, dikenal dua strategi politik organisasi kebangsaan dalam kaitannya untuk mewujudkan Indonesia merdeka. Dua strategi tersebut yaitu non-kooperatif (radikal) dan kooperatif (moderat).Pada strategi moderat inilah mulai muncul dan berkembang organisasi yang bergerak di bidang sosial budaya, ekonomi, dan politik.Hal baru tersebut tidak akan berkembang dan dimengerti masyarakat jika tanpa adanya informasi. maka  disinilah pers berperan dalam menyebarluaskannya. Menurut UU no. 40 tahun 1999 yang merupakan UU pers, menyebutkan sebagi berikut:
             “ lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.”
Menurut Ryan Sugiarto ( Mengenal Pers Indonesia, 2008:28)[N6] ada beberapa tahapan dalam perkembangan sejarah pers di Indonesia. Pertama, di sebut “Babak Putih” yakni dari tahun 1744 sampai tahun 1854 dimana surat kabar mutlak dimiliki orang-orang Belanda yang dibuat menggunakan bahasa Belanda dan dibaca oleh pembaca berbahasa Belanda. Surat kabar itu bernama Bataviasche Nouvelles. Kemudian pada tahun 1776 juga terbit surat kabar Vendu Niews. Babak kedua berlangsung antara tahun 1854 sampai masa kebangkitan nasional. Pada tahun 1854 ini dikenal sebagai kemenangan kaum liberal (politik etis) di Belanda yang memberikan kelonggaran pada kegiatan pers di Hindia Belanda.(Ryan Sugiarto,2008:28). Dalam pandangan masyarakat awam jurnalistik dan pers seolah sama atau bisa dipertukarkan satu sama lain, sesungguhnya tidak. Jurnalistik menunjukkan pada proses kegiatan. Sedangkan pers berhubungan dengan media, baik media cetak maupun media elektronik (As Haris Sumadiria,2008:1).
Perss merupakan senjata yang menakutkan hal ini dapat dibenarkan pada masa Perang Dunia II yang dilakukan oleh Joeseph Goebbels yang dikenal dengan teori Big Lie (kebohongan besar) yang sekarang santer dimasyarakat dikenal dengan HOAX dimana caranya buat kebohongan menjadi kenyataan dan kemudian dibenarkan oleh masyarakat, negara berhak melakukan berbagai tindakan dan sikap terhadap lembaga persshal ini bisa dilihat pada kasus ini hampir sama tahun 1950-1959 dengan adanya pembredelan kantor berita Suara Merdeka,Keng Po, Lembaga dan hal ini dilanjut pada masa demokrasi terpimpin, orde baru yang sejatinya perss hanya sebagai terompet penguasa masa orde reformasi perss sudah semakin terbuka tapi masih juga memihak ke berbagai pihak yang memiliki suatu otoritas kekuasaan dengan membuat control of mind pengendalian pikiran dan hal ini merujuk pada tindakan masyarakat yang condong memihak golongan tertentu.
Sistem sosial merupakan suatu sistem yang dibuat oleh masyrakat untuk mengatur pola kejidupan hal ini juga berkaitan dengan perss sebagai alat yang mengatur masyrakat sebagai sumber informasi  bahwa suatu sistem sosial pada dasarnya terdiri dari dua orang individu yang melakukan interaksi secara langsung dan tidak langsung dalam suatu situasi kebersamaan. Yang menjadi perhatian khusus dari sosiologi adalah oreientasi para individu yang menjadi unsur sistem tersebut.
Media Massa dan Social Control.
Bungin (2006:17), bahwa asal mula kajian komunikasi dalam sosiologi bermula dari akar tradisi pemikiran Karl Marx, dimana Marx sendiri termasuk pendiri sosiologi yang beraliran Jerman. Gagasan-gagasan awal Marx tidak pernah lepas dari pemikiran Hegel.Sementara Hegel memiliki pengaruh yang kuat terhadap Marx karena media massa merupakan komunikasi yang sangat diperlukan dalam bidang sosiologi, juga menyebutkan bahwa ternyata sosiologi telah menaruh minat pada persoalan komunikasi. Sejak Auguste Comte memperkenalkan istilah dinamika sosial, dapat ditarik pemikiran bahwa peranan perss sebagai alat control social sangat diperlukan sehingga  komunikasi dapat berjalan jika dibuat skema [N7] 
Sosial
Lingkungan / kepribadian
Perss

2.     TINJAUAN PUSTAKA

 3.1. Perkembangan Perss di Indonesia
Perkembangan Pers di Indonesia tidak pernah bisa lepas pada masa penjajahan  negara Belanda dan Jepang. Berikut ini merupakan ulasan tentang pers Indonesia di zaman pendudukan Negara Belanda dan Jepang. Pers Indonesia di zaman Belanda juga dikelola oleh para pemimpin gerakan kebangsaan dan keagamaan di Indonesia yang sekaligus merangkap menjadi pemimpin redaksi atau pembantu dari majalah atau surat kabar organisasi yang di pimpinnya. Di bawah ini dapat kita lihat surat-surat kabar partai atau perhimpunan:
Harian Sipatahoenan diterbitkan oleh paguyuban Pasundan, pimpinan Oto Iskandardinata, Bakrie Soeriatmadja, dan Muhammad Kurdi. Pikiran Rakyat di Bandung dipimpin oleh Ir.Soekarno sebagai suara Partai Nasional Indonesia (PNI). Menurut Nurudin (2009) dalam bukunya yang berjudul jurnalis masa kini, selain surat-surat kabar partai atau perhimpunan, terdapat juga surat kabar dari non partai antara lain:
Persamaan, di Padang dipimpin oleh Sutan Palindih dan Muh. Yunus Is. Pertja Selatan, di Palembang dipimpin oleh Bratanata dan Tjuk Ning. Berita Baroe di Makassar dipimpin oleh Sasanone. Soera Kalimantan, dipimpin oleh AA Hamidhan (Nurudin,2009:37)

Pada masa penjajahan Belanda, pers Indonesia sudah mempunyai kantor berita yang di sebut dengan nama “Aneta” yang kemudian pada tahun 1951 dibeli oleh pengusaha-pengusaha nasional dan melalui yayasan pers biro “Indonesia-Aneta” dengan “pers biro Indonesia” akhirnya dilebur menjadi satu dengan nama “Antara”. Aneta didirikan pada tanggal 1 April 1917 oleh Dominique W. Berrety, seorang yang berketerunan bangsa Italia dan Indonesia. Sebelum Aneta berdiri, setiap surat kabar di Indonesia mempunyai kantor beritanya sendiri yang memerlukan biaya sangat besar dan berita yang diterima tidaklah terlalu lengkap.
Kalangan pers kolonial di zaman penjajahan Belanda ada kantor berita Aneta, di dalam kalangan pers nasional yang di tengah-tengah pergerakan dan pers kita menghadapi hantaman oleh pihak penjajah, maka pada tanggal 13 Desember 1937 berdirilah Kantor Berita Nasional “Antara” yang memegang peranan penting dalam perjuangan bangsa Indonesia. Jika Aneta menyiarkan berita-berita yang sifatnya membela segala prestasi dan segala kebaikan hati Belanda, maka dengan berdirinya kantor berita Antara dengan maksud untuk menandingi kantor berita Aneta dan juga sebagai untuk mengkoordinasikan dan mempersatukan kekutan pers nasional dalam suatu bentuk sumber berita-berita yang tidak kolonial dan tidak nasional. Walaupun dalam azasnya, “Antara” didirikan untuk menyiarkan berita-berita yang objektif dari segala penjuru tanah air.
Tokoh-tokoh yang mendirikan “Antara” adalah Albert Manumpak Sipahutar sebagai pemimpin redaksi dan pendukung ide jurnalislik.Karena A.M. Sipahutar menderita penyakit paru-paru, maka diangkatlah Pandu Kartawiguna sebagai pembantu Sipahutar.Sumanang, dan Adam Malik sebagai direktur dan pendukung ide politiknya. Perkembangan Pers Indonesia pada zaman penjajahan Jepang berlangsung antara tahun 1942 sampai tahun 1945 dengan pecahnya Perang Pasifik yang dimulai pihak armda Jepang pada tanggal 8 desember 1941 dengan pemboman Pearl Harbour oleh pesawat-pesawat Jepang, Namun, baru satu bulan Jepang menduduki Indonesia, rasa senang ini berubah menjadi kekecewaan karena semua surat kabar Indonesia menemui ajalnya atau ditutup. Semua surat kabar yang tadinya berusaha dan berdiri sendiri dipaksa bergabung menjadi satu dengan pers jepang, dan segala bidang usahanya disesuaikan dengan rencana-rencana serta tujuan tentara Jepang untuk memenangkan apa yang mereka sebut dengan “dai Toa Senso” atau perang Asia Timur Raya.
Zaman pendudukan Jepang, pers adalah alat perjuangan Jepang serta karangan-karangan yang dimuat hanyalah yang mendukung Jepang semata.Walaupun demikian ada juga segi positif bagi karyawan pers kita pada masa ini. Jika di zaman Belanda oplaag surat kabar kita tidaklah berarti, maka di zaman Jepang oplaag rata-rata berkisar antara dua puluh ribu sampai tiga puluh ribu eksemplar tiap hari. Hal ini antara lain disebabkan karena orang-orang Jepang menganggap bahwa orang yang tidak membaca surat kabar tiap hari adalah orang yang bodoh.     
Setelah melewati bebagai periode kemerdekaan, pasca kemerdekaan, orde lama, orde baru hingga Reformasi yang merupakan masa pencerahan datang terhadap kebebasan pers, setelah runtuhnya rezim Soeharto pada tahun 1998. Tumbuhnya pers pada masa reformasi merupakan hal yang menguntungkan bagi masyarakat.Kehadiran pers saat ini dianggap sudah mampu mengisi kekosongan ruang publik yang menjadi celah antara penguasa dan rakyat.[N9]
3.2 Perss di Era Reformasi
Era reformasi tahun 1998 digulirkan di Indonesia, pers nasional bangkit dari keterpurukannya dan kran kebebasan pers dibuka lagi yang ditandai dengan berlakunya UU No.40 Tahun 1999.Berbagai kendala yang membuat pers nasional "terpasung", dilepaskan. SIUUP (surat izin usaha penerbitan pers) yang berlaku di Era Orde baru tidak diperlukan lagi, siapa pun dan kapan pun dapat menerbitkan penerbitan pers tanpa persyaratan yang rumit. Dan juga  Undang-undang No. 40 tahun 1999 plus Kode Etik Jurnalistik (KEJ), memberi kebebasan seluasnyaluasnya kepada para penulis untuk berkreasi melalui coretan pena wartawan, meskipun kritis, tapi tetap dalam koridor hukum dan kode etik yang telah ada. Pers dalam era reformasi tidak perlu takut kehilangan ijin penerbitan jika mengkritik pejabat, baik sipil maupun militer.
Fenomena itu ditandai dengan munculnya media-media baru cetak dan elektronik dengan berbagai kemasan dan segmen.Keberanian pers dalam mengkritik penguasa juga menjadi ciri baru pers Indonesia, di era reformasi ini.Sampai pada konteks ini, publik harus tetap mendapatkan informasi yang benar, dan bukan benar sekadar menurut media.Pers diharapkan memberikan berita harus dengan se-objektif mungkin, hal ini berguna agar tidak terjadi ketimpangan antara rakyat dengan pemimpinnya mengenai informasi tentang jalannya pemerintahan.
Ada hal lain yang harus diperhatikan oleh pers, yaitu dalam membuat informasi jangan melecehkan masalah agama, ras, suku, dan kebudayaan lain, biarlah hal ini berkembang sesuai dengan apa yang mereka yakni. berkembangnya kebebasan pers di era reformasi ini juga membawa pengaruh pada masuknya liberalisasi ekonomi dan budaya ke dunia media massa, yang sering kali mengabaikan unsur pendidikan. Sebagai dampak dari komersialisasi yang berlebihan dalam media massa saat ini, eksploitasi terhadap semua hal yang mampu membangkitkan minat orang untuk menonton atau membaca pun menjadi sajian sehari-hari.  Ada dua pandangan besar mengenai kebebasan pers ini. Satu sisi, yaitu berlandaskan pada pandangan naturalistik atau libertarian, dan sisi lain pada pandangan teori tanggung jawab social terabaikan dapat contoh sehari-hari banyaknya iklan dari perusahaan asing dan acara yang mengikuti tren dari luar.
[N10]    Kemerdekaan pers dalam arti luas adalah pengungkapan kebebasan berpendapat secara kolektif dari hak berpendapat secara individu yang diterima sebagai hak asasi manusia Masyarakat demokratis dibangun atas dasar konsepsi kedaulatan rakyat, dan keinginan-keinginan pada masyarakat demokratis itu ditentukan oleh opini publik yang dinyatakan secara terbuka.Hak publik untuk tahu inilah inti dari kemerdekaan pers, sedangkan wartawan profesional, penulis, dan produsen hanya pelaksanaan langsung Tidak adanya kemerdekaan pers ini berarti tidak adanya hak asasi manusia (HAM) hal ini tidak diawasi dan dibuat hukum yang kuat maka ini bisa di pulangkan kembali kepada konsumen yang melihat perss menurut pandangan mereka.

3.3.Perss Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Kebebasan pers sekarang yang dipimpin presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono, negara dan bangsa kita membutuhkan kebebasan pers yang bertanggung jawab (free and responsible press). Sebuah perpaduan ideal antara kebebasan pers dan kesadaran pengelola media massa (insan pers), khususnya untuk tidak berbuat semena-mena dengan kemampuan, kekuatan serta kekuasaan media massa (the power of the press). Di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil PresidenBoediono, kebebasan pers Indonesia idealnya dibangun di atas landasan kebersamaan kepentingan pengelola media, dan kepentingan target pelayanannya, tidak peduli apakah mereka itu mewakili kepentingan negara (pemerintah), atau kepentingan rakyat.
Hal ini berbeda pada masa orde baru ada suatu Badan yang mengusahakan Pers adalah Commissie voor de Volkslectuur. Badan ini bermaksud menetralisir dan memberantas pers nasional dengan menerbitkan bacaan yang sangat baik dan sangat murah(DEPPEN RI,78)badan ini telah ada pada masa Belanda dengan tujuan menganulir dan menghilangkan sumber HOAX pada suatu berita, merangkum sumber yang diperoleh dan siapa yang menyebarkan berita dari badan ini di anjurkan untuk membaca dan berlangganan surat kabar tersebut.
Perss membantu kemerdekaan Indonesia dalam lingkup pergerakan nasional membentuk suatu organisasi Karena organisasi-organisasi itu memiliki beberapa ciri yaitu:
Keanggotaannya tidak berdasarkan atas suku tertentu, sebagian besar pemimpin organisasi pergerakan nasional itu berasal dari kalangan terdidik yang memperoleh pendidikan Barat sert kelompok intelektual yang sudah bergaul dengan berbagai bangsa, baik melalui sekolah di negeri Belanda maupun yang telah menunaikan ibadah haji.
Organisasi-organisasi tersebut mempunyai tujuan yang jelas bagi kepentingan seluruh bangsa di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, budaya dan politikOrganisasi-organisasi tersebut memiliki paham kebangsaan atau nasionalisme (Kemendikbud.go.id,1:38AM: 20-10-2013).

[N11] Pers pada masa reformasi merupakan terompet organisasi pergerakan yang menyatukan masyrakat bahkan dengan menjadi corong pemerintah sebagai cerminan negara.Pers merupakan organisasi pelayan masyarakat.pada masa perjuangan banyak perusahaan pers nasional yang dibumi hanguskan, ditutup, dan wartawan-wartawannya yang ditangkap, disiksa, dipenjarakan dan bahkan dibuang. Mutu pers pada masa refromasi mulai berbenah dan mengumpulkan para jurnalis yang berpendidikan. Berikut ini perkembangan pers pada masa reformasi Redaksi Jurnalis memiliki syarat yang diperlukan minimal tamatan SMA/Sederajat (mental dan kecerdasan).
Kebanyakan dari cendikiawan kita yang mulai memanfaatkan pers untuk mengumumkan pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya. Hingga pers kita mulai punya tenaga yang dapat memberikan watak pendidikan pada suratkabar.
1.      Pemberitaannya modern dikemas secara sederhana dan mudah dipahami serta  dapat dipercaya berdasarkan sumber darimana diperoleh
2.      Administrasi
3.      Modal, bersumber dari pemilik modal besar.
4.      Menjalankan manajemen system yang kompleks.
5.      Jumlah reporter yang mulai berkembang.
6.      Tidak ada lagi tunggakan uang langganan.
7.      Pengawasan atas jalannya pekerjaan mulai terarah. Hingga orang cepat dapat mengetahui mundur atau majunya perusahaan, yang mendesak mengadakan perluasan dan perbaikan.
8.      Upah terlalu sudah mulai membaik.
9.      Percetakan
10.  modern.
11.  Pegawai  berpendidikan.
12.  Pembagian pekerjaan  memuaskan.
13.  Upah terlalu sedang.
14.  Tempat kerja diatur  praktis, ekonomis, dan  sehat.
Pada masa Belanda Tidak sedikit para pemimpin pers yang ditangkap atas tulisan atau kritikannya hal ini juga sama seperti masa orde baru semenjak masa reformasi para petinggi pers tidak ada yang mengalaminya(Suryadinata,leo.2010;45). Pada masa Belanda Mereka dianggap sebagai para pengganggu pemerintahan Hindia Belanda.Masa reformasi pers sangat penting bagi kelangsungan hidup bangsa karena infromasi sangat diperlukan dimasa sekarang.

4.      KESIMPULAN
Pers di Indonesia di perkirakan sudah ada sekitar abad 19 dan 20 selama masa penjajahan Awalnya pers di Indonesia tidak terlalu penting oleh pemerintah Belanda. Seiring berkembangnya waktu peranan pers sangat dibutuhkan karena banyaknya informasi yang digali dari kehadiran pers sehingga menumbuhkan rasa kesadaran akan kesamaan tekad, harapan, kemanusiaan hingga politik oleh masyarakat, selama masa reformasi pers sudah mulai berkembang hingga masyarakat dapat memilah infromasi dan melihat situasi yang disampaikan oleh pers. Jadi, Pers sangat berpengaruh terhadap bangsa ini, mulai dari kemerdekaan, pengakuan kedaulatan, sampai kini masa reformasi, semuanya dipengaruhi oleh pers. Maka reformasi ada karena dunia Pers memegang peranan penting dalam perjalanan bangsa ini jika pers tidak ada bangsa Indonesia tidak akan muncul. Pers pada masa perjuagan kemerdekaan disebut sebagai pers nasional. Pada masa sekarang, pers merupakan termasuk ke dalam media massa.

5.      SARAN
Agar sejarah perkembangan pers digali lebih mendalam. Supaya insan pers yang sekarang tidak melupakan insan pers yang terdahulu dan tetap memegang teguh kode etik jurnalis sesuai undang-undang berlaku. Di tiap provinsi dibuat gedung yang khusus untuk mengenag jasa-jasa pers terdahulu. Tidak menghilangkan fungsi dari pers itu sendiri. Yaitu sebagai sarana informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Pendidikan merupakan komponen paling  penting dalam perubahan dan kemajuan bangsa.
                            
As Haris Sumadiria, 2008.Jurnalistik Indonesia, Bandung: Simbiosa Rekatama            Media.
Basri,Syamsul,1987.Pers dan Wartawan Sebagai Pembangkit Kesadaran Bangsa Melawan Penjajah,Jakarta:DEPPEN RI
Burhan Bungin.2007. Sosiologi Komunikasi, Surabaya
Depari, Eduard dkk,  Peranan  Komunikasi  Massa  Dalam  Pembangunan, Suatu. Kumpulan    Karangan,    Gadjah    Mada    University    Press, Yogyakarta, 1978.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan DIY, Peranan Media Massa Lokal Bagi Pembinaan dan Pengembangan Kebudayaan Daerah, 1997
I Taufiq, 1977.Sejarah dan Perkembangan Pers di Indonesia, Triniti Press: PT. Triyinco
Jahi, Amri, Komunikasi Massa dan Pembangunan di Negara-negara Dunia Ketiga : Suatu Pengantar, PT. Gramedia, Jakarta, 1988
Nurudin,2009.Jurnalisme Masa Kini,Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada
Sugiarto, Ryan, 2008. Mengenal Pers Indonesia, Yogyakarta: Insan Medani
Suhandang,Kustadi,2010.Pengantar Jurnalistik:Seputar Organisasi,Produk dan Kode Etik, Nuansa:Bandung
Surat Kabar Indonesia pada Tiga zaman, tanpa tahun, tanpa tempat,DEPPEN RI
Suryadinata,Leo,2010.Etnis Tionghoa dan Nasionalisme Indonesia,Kompas Media Nusantara:Jakarta

Sejarah berdirinya Negara Singapura

 Singapura memainkan peranan yang kecil di dalam perkembangan sejarah Asia Tenggara sampai Sir Stamford Raffles mendirikan sebuah pelabuhan Inggris di situ. Di bawah pemerintahankolonial Inggris, Singapura telah menjadi pelabuhan yang amat strategis mengingat letaknya yang ada di tengah-tengah jalur perdagangan di antara India dan Cina yang akhirnya menjadi antara pelabuhan yang terpenting di dunia sampai hari ini. Semasa Perang Dunia II, Singapura telah diduduki oleh tentara Jepang dari tahun 1942 hingga tahun 1945.

Selepas perang, penduduk setempat dibenarkan menjalankan pemerintahan sendiri tetapi masih belum mencapai kemerdekaan. Seterusnya pada tahun 1963 Singapura telah bergabung denganTanah Melayu bersama-sama dengan Sabah dan Sarawak untuk membentuk Malaysia. Tetapi Singapura dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi sebuah republik pada 9 Agustus 1965.

Pada masa silam sekitar abad ke 14, pulau Singapura merupakan sebagian dari kerajaan Sriwijaya dan dikenal sebagai Temasek ("Kota Laut").

Dipercayai bahawa Singapura merupakan pusat pemerintahan kerajaan Melayu sebelum ia diduduki oleh Sir Stamford Raffles. Ini berdasarkan tulisan Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi yang menyatakan ketika Singapura dibersihkan, bukit yang terdapat di situ telah dikenali sebagai bukit larangan, dan terdapat banyak pohon buah yang ditanam di situ. Ini menunjukkan terdapatnya pusat administrasi di situ.

Selain daripada itu, Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi turut menyatakan ditemukannya sebuah batu bersurat yang mempunyai ukiran tulisan yang tidak dikenali dan telah kabur. Prasasti Singapuraitu menunjukkan Singapura telah menjadi sebuah pusat administrasi sejak silam lama sebelum tibanya pihak Inggris.

Malangnya prasasti itu telah dimusnahkan tidak lama selepas tibanya Inggris oleh seorang insinyur Inggris. Bagaimanapun, terdapat nota mengenai sebuah salinan tulisan tersebut yang telah diantarkan ke London tetapi gagal ditafsirkan. Sekiranya catatan salinan tulisan itu dapat dijumpai kembali, ia bisa memberikan perkiraan kapan ia diukir melalui terjemahan ataupun sekiranya masih gagal diterjemahkan, melalui jenis tulisan yang digunakan.

Singapura adalah negara yang terletak di Asia Tenggara dan juga sebagai anggota ASEAN, dengan luas wilayah kurang lebih 618 km persegi, beribukota di Singapura, bentuk pemerintahan Republik, hari kemerdekaan 9 Agustus, kepala negara Presiden, kepala pemerintahan Perdana Menteri, lagu kebangsaan "Majulah Singapura", bahasa yang digunakan: Melayu, Cina, Inggris dan Tamil, Agama: Islam, Konghucu, Budha, Hindu dan Kristen, mata uang Dolar Singapura (S$), Bandar udara internasional "Changi", perusahaan penerbangan "Singapura Airlines (SIA).

Singapura merupakan negara kepulauan, menjadi koloni Inggris hingga tahun 1959. Pada tahun 1963 dibentuk negara Malaysia yang meliputi Persekutuan Tanah Melayu (di semenanjung Malaysia), Singapura, Serawak dan Sabah. Tetapi pada tanggal 9 Agustus 1965 Singapura memisahkan diri dari Malaysia dan membentuk negara yang berdiri sendiri. Bergabung menjadi anggota negara persemakmuran (Common wealth) Inggris sejak 22 Desember 1965.

Singapura terletak antara Indonesia dan Malaysia. Secara astronomis terletak pada 1 derajat 15 Lintang Utara dan 104 Bujur Timur. Letaknya sangat strategis menghubungkan pelabuhan-pelabuhan di pantai Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, dan lalu lintas udara Eropa - Asia di bagian utara dan Australia di bagian selatan. Memiliki iklim khatulistiwa yang hangat dan lembap, musim penghujan dan kemarau tidak banyak bedanya.

Pelabuhan Singapura semakin penting, terutama setelah dibukanya Terusan Suez, yaitu:
  • Sebagai pelabuhan untuk mengisi bahan bakar dan air tawar Singapura menjadi tempat persinggahan antara pelayaran dan Samudera Hindia melalui Selat Malaka menuju Samudera Pasifik, menuju China dan Filipina melalui Laut China Selatan. Dengan melalui Laut China Selatan memasuki Samudera Pasifik atau Laut Jepang menuju Jepang, melalui Selat Sunda atau Laut Banda memasuki Samudera Hindia menuju Australia dan Selandia Baru.
  • Sebagai pelabuhan transito. Beberapa jenis barang ekspor dari negara-negara sekitarnya yang hendak di kirim ke pasaran Eropa atau Amerika, diangkt ke Singapura, kemudian dipindah kapalkan ke kapal-kapal tujuan. Sebaliknya juga berlaku untuk barang-barang yang berasal dari Eropa, Amerika dan Jepang, dikumpulkan di pelabuhan Singapura. Dari pelabuhan inilah kemudian barang-barang didistribusikan ke negara-negara sekitarnya yang membutuhkan. Dengan kata lain, ekspor dari negara-negara Eropa, Amerika dan Jepang tidak langsung di masukkan ke negara-negara yang memerlukan, tetapi di kirim melalui pelabuhan Singapura.

Penduduk negara ini terdiri atas beberapa bangsa, yaitu: China (76,8%), Melayu (14,6%), India, Pakistan, Sri Lanka dan Bangladesh (keseluruhan hanya 6,4%) dan bangsa-bangsa lainnya (2,2%). Karena jumlah penduduk yang banyak dibanding luasnya tanah, sehingga menimbulkan masalah kesempatan kerja dan perumahan. Pemerintah Singapura mencoba mengatasi masalah ini dengan program industrialisasi, keluarga berencana dan pembangunan kompleks perumahan susun. Program KB cukup berhasil, terbukti laju pertambahan penduduknya termasuk rendah, yaitu 1,7 % pertahun.

Sumber penghidupan penduduk Singapura yang utama adalah perdagangan dan industri. Karena keterbatasan tanah, usaha-usaha pertanian terbatas di daerah-daerah pinggiran kota dan dilakukan dengan pemupukan dan sistem pengairan yang baik (intensif). Pertanian di negara ini ditekankan pada buah-buahan dan bunga-bungaan, terutama anggrek. Produksi pertanian, terutama bahan-bahan pangan, diimpor dari negara-negara tetangga, seperti Indonesia, Malaysia, dan Muangthai. Industri terpusat di daerah Jurong, terutama industri besi dan baja, semen, pembuatan kapal. Industri ringan menghasilkan barang-barang elektronika, makanan, minuman, kimia, tekstil dan sebagainya. Di samping industri, Singapura maju dalam bidang perdagangan. Pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, yaitu rata-rata 10% pertahun.

Hubungan dagang dengan Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Singapura mengimpor minyak bumi mentah, timah, karet alam, gas alam, kayu lapis, sayur-sayuran, daging dari INdonesia. Sebaliknya Indonesia mengimpor pipa besi dan baja, kapal dan perahu, hasil-hasil penyulingan minyak bumi, bahan kimia dari Singapura. Ekspor Indonesia ke berbagai negara lainnya sebagian juga dilakukan melalui pelabuhan Singapura. Pada tahun 1987, nilai ekspor Indonesia ke Singapura
sebesar US$ 1.327,6 juta, sedangkan nilai impor Indonesia dari Singapura adalah US$ 1.139 juta.

Sejarah Negara Kamboja

Letak Geografi
Terletak di semenanjung Indocina, Kamboja berbatasan dengan Thailand dan Laos di utara dan Vietnam di timur dan selatan. Teluk Thailand di lepas pantai barat. Ukuran Missouri, negara terdiri terutama dari dataran aluvial yang besar dikelilingi oleh pegunungan dengan Sungai Mekong di sebelah timur. Polos ini berpusat di sekitar Danau Tonle Sap, yang merupakan cekungan penyimpanan alami Mekong.

 
Pemerintahan
Demokrasi liberal multipartai bawah monarki konstitusional.

Sejarah
Daerah yang hadir hari Kamboja berada di bawah pemerintahan Khmer sekitar 600, ketika wilayah itu menjadi pusat sebuah kerajaan yang luas yang membentang di atas sebagian besar Asia Tenggara. Di bawah Khmer, yang Hindu, sebuah kompleks candi yang megah ini dibangun di Angkor. Buddhisme diperkenalkan pada abad ke-12 pada masa pemerintahan Jayavaram VII. Namun, kerajaan, kemudian dikenal sebagai Kambuja, jatuh ke penurunan setelah pemerintahannya Jayavaram dan hampir dimusnahkan oleh penjajah Thailand dan Vietnam. Daya Kambuja yang semakin berkurang sampai 1863, ketika Perancis dijajah wilayah tersebut, bergabung dengan Kamboja, Laos, dan Vietnam menjadi protektorat tunggal yang dikenal sebagai Indocina Perancis.

The French cepat merebut semua tapi seremonial kekuasaan dari raja, Norodom. Ketika dia meninggal pada tahun 1904, Perancis melewati anak-anaknya dan menyerahkan takhta kepada saudaranya, Sisowath. Sisowath dan putranya memerintah sampai tahun 1941, ketika Norodom Sihanouk diangkat ke kekuasaan. Penobatan Sihanouk, bersama dengan pendudukan Jepang selama perang, bekerja untuk memperkuat sentimen di antara Kamboja bahwa wilayah tersebut harus bebas dari kontrol luar. Setelah Perang Dunia II, Kamboja menuntut kemerdekaan, tapi Perancis enggan untuk berpisah dengan jajahannya. Kamboja diberikan kemerdekaan dalam Uni Perancis pada tahun 1949. Tapi Perang Perancis – Indocina memberikan kesempatan bagi Sihanouk untuk mendapatkan kontrol militer penuh negara. Dia turun tahta pada tahun 1955 dalam mendukung orang tuanya, sisa kepala pemerintahan, dan ketika ayahnya meninggal pada tahun 1960, Sihanouk menjadi kepala negara tanpa kembali ke takhta. Pada tahun 1963, ia mencari jaminan netralitas Kamboja dari semua pihak dalam Perang Vietnam.

Namun, Vietnam Utara dan Vietkong tentara mulai menggunakan Kamboja timur sebagai tempat yang aman dari mana untuk memulai serangan ke Vietnam Selatan, sehingga semakin sulit untuk tetap keluar dari perang. Sebuah gerakan gerilya komunis asli yang dikenal sebagai Khmer Merah juga mulai memberikan tekanan pada pemerintah di Phnom Penh. Pada tanggal 18 Maret 1970, sementara Sihanouk berada di luar negeri, kerusuhan anti – Vietnam pecah dan Sihanouk digulingkan oleh Jenderal Lon Nol. The Vietnam kesepakatan damai tahun 1973 ditetapkan penarikan pasukan asing dari Kamboja, tetapi pertempuran terus berlangsung antara gerilyawan Hanoi yang didukung dan tentara pemerintah yang dipasok AS.

Munculnya Khmer Merah
Memerangi mencapai puncaknya pada bulan April 1975 ketika rezim Lon Nol digulingkan oleh Pol Pot, pemimpin pasukan Khmer Merah. Empat tahun mimpi buruk Khmer Merah aturan menyebabkan pemusnahan yang disponsori negara dari warga oleh pemerintah sendiri. Antara 1 juta dan 2 juta orang dibantai di ” ladang pembunuhan ” Kamboja atau bekerja sampai mati melalui kerja paksa. Visi radikal Pol Pot transformasi negara menjadi masyarakat agraris Marxis menyebabkan pemusnahan virtual kelas profesional dan teknis negara.

Pol Pot digulingkan oleh pasukan Vietnam pada 8 Januari 1979, dan pemerintah pro – Hanoi baru yang dipimpin oleh Heng Samrin dipasang. Pol Pot dan 35.000 pejuang Khmer Merah melarikan diri ke bukit-bukit barat Kamboja, di mana mereka bergabung dengan pasukan yang setia kepada Sihanouk digulingkan dalam gerakan gerilya yang bertujuan menggulingkan pemerintah Samrin Heng. Vietnam rencana awalnya menyerukan penarikan pada awal 1990 dan penyelesaian politik negosiasi. Pembicaraan menjadi berlarut-larut, namun, dan perjanjian PBB tidak ditandatangani sampai 1992, ketika Sihanouk diangkat menjadi pemimpin sebuah Dewan Nasional Agung interim berkumpul untuk menjalankan negara sampai pemilihan umum dapat digelar pada tahun 1993.

Pemilihan umum yang bebas Mei 1993 melihat kekalahan penerus Heng Samrin itu, Hun Sen, yang menolak untuk menerima hasil pemungutan suara. Pada awal Juli, Hun Sen mengambil keuntungan dari kekacauan politik di negara itu untuk menggulingkan Pangeran Norodom Ranariddh, pemimpin hanya populer terpilih di negara itu. Hun Sen kemudian meluncurkan pembersihan brutal, melaksanakan lebih dari 40 lawan politik. Tak lama setelah kudeta Juli, Khmer Merah mengadakan percobaan menunjukkan pemimpin mereka yang terkenal, Pol Pot, yang tidak pernah terlihat oleh Barat dalam lebih dari dua dekade. Dia dijatuhi hukuman tahanan rumah atas kejahatan terhadap kemanusiaan. Dia meninggal pada tanggal 15 April 1998. Dalam pemilihan Juli 1998, Hun Sen mengalahkan pemimpin oposisi Sam Rainsy dan Pangeran Ranariddh, tetapi partai-partai oposisi menuduhnya penipuan pemilih. Kamboja mampu mengembalikan kursi PBB, kehilangan hampir setahun sebelumnya sebagai akibat dari kudeta Hun Sen.

Kamboja Bergabung Organisasi Perdagangan Dunia
Pemilu pada bulan Juli 2003 menghasilkan jalan buntu – tidak ada pihak memenangkan mayoritas dua pertiga yang dibutuhkan untuk memerintah sendiri. Hampir setahun kemudian, pada bulan Juni 2004, Ranariddh dan Hun Sen sepakat pada bulan Juni 2004 untuk membentuk koalisi, dengan Hun Sen tersisa sebagai perdana menteri. Pada bulan Agustus, parlemen Kamboja meratifikasi masuknya negara itu ke Organisasi Perdagangan Dunia.

Pada bulan Maret 2003, PBB dan Kamboja mengumumkan bahwa setelah lima tahun mereka akhirnya menyepakati pengadilan khusus untuk mencoba pejabat senior Khmer Merah atas tuduhan genosida. Di antara mereka yang diharapkan untuk diadili yang Kaing Guek Eav, alias Duch, yang berlari terkenal penjara Tuol Sleng, dan Ta Mok, alias Jagal, yang meninggal pada tahun 2006 sebelum sidang berlangsung. Pada April 2005, PBB sepakat untuk pengaturan pendanaan untuk pengadilan.

Raja Norodom Sihanouk mengumumkan pada Oktober 2004 bahwa ia telah turun tahta dan memilih putranya, Pangeran Norodom Sihamoni, untuk menggantikannya. Pangeran Sihamoni, seorang penari balet dan koreografer, tinggal di Prancis dan telah menyimpan jarak dari politik Kamboja. Tidak seperti ayahnya, Sihamoni menahan diri dari intervensi dalam politik negara, memilih untuk memerintah sebagai tokoh spiritual dan seremonial.

Pada Februari 2005, pemimpin oposisi Sam Rainsy dilucuti kekebalan parlemen. Ia melarikan diri ke Perancis dan dihukum pada bulan Desember in absentia memfitnah Perdana Menteri Hun Sen Dia menerima pengampunan raja pada tahun 2006. Hun Sen telah menggunakan undang-undang pencemaran nama baik untuk menindak lawan politik dan kelompok-kelompok hak asasi manusia, memiliki setidaknya tujuh aktivis dan kritikus ditangkap pada tahun 2005 dan 2006. Menghadapi kritik dari dalam dan luar negeri, Hun Sen menarik tuduhan terhadap empat aktivis.

Ditulis Oleh : Kartika
Link : http://kartika.xyz/sejarah-dunia/sejarah-negara-kamboja/

OASE IV "Semangat Sang Juara"




Selasa (3/03/15) Setelah semalam acara debat dimulai dilanjutkan dengan acara tes tulis dan cerdas cermat pada hari ini yang dihadiri 500 perserta,  tes tulis ada 8 (delapan) lokal tersedia dan cerdas cermat berada di aula A3 FKIP UR dan debat berada di labor sejarah FKIP UR, para perserta sangat antusias dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh tim OASE. Hal ini dikutip  dari Humas Oase IV.


Oase IV merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh Hima Sejarah UR Setiap tahun dan dibantu oleh seluruh angkatan yang berpartisipasi didalamnya, IV, hal ini akan semakin baik untuk kedepannya. hal ini menandakan bahwa perserta yang hadir percaya bahwa OASE IV lebih baik lagi dan semakin banya lomba yang diadakan dan lebih meriah lagi.

Oase IV menjadi suatu semangat bagi penerus bangsa untuk maju dalam sendi peradaban yang semakin luntur ditengah modernisasi masyarakat hal inilah bagaimana kedepannya Tim OASE akan memadu padankan teknologi dan budaya melayu dalam suatu ajang olimpiade. dalam ajang ini berlangsung lomba cerdas cermat, tes tulis dan debat sedangkan foto objek sejarah sudah diumumkan dan hasil foto dilihat di ruang A3 FKIP UR.
Semoga OASE semakin eksis kedepannya dan Tim OASE semakin profesional dalam mengembankan kewajibannya, tetap semangat dan lanjutkan..

















Opening OASE IV "Kami Menyambut Sang Juara"








  Pembukaan OASE IV berlangsung cukup meriah pada senin (02/03/15) semalam, acara pembukaan dihadiri oleh para perserta berserta guru pembimbing dan tamu terhormat seperti Kepala Dekan FKIP Universitas Riau, Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Riau, Ketua Prodi Pendidikan Sejarah dan dosen-dosen pendidikan sejarah. Oase IV merupakan bukti bahwa Oase IV bukan sekedar ajang olimpiade tapi sebagai memperkuat tali silaturahmi antar alumni sejarah dan segenap pihak yang berpartisipasi didalamnya sebagai suatu kristalisasi semangat dan kepercayaan sebagai suatu tonggak peradaban bangsanya sendiri. Oase IV membawa khasanah budaya dalam suatu ajang olimpiade hal inilah ditandai dengan mulanya awal yang baru.

       Hal ini membuat acara sangat meriah dengan nuansa budaya melayu sebagai visi Riau tahun 2025, seperti yang dikutip dari pembukaan Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Riau bapak Dwi Agus Sumarno "Agenda Oase wajib diadakan setiap setahun sekali supaya generasi muda bisa tahu identitas bangsanya sendiri terutama mengenal budayanya yaitu melayu sebagai visi Riau kedepan" hal ini membuat para perserta semakin bersemangat untuk mengetahui identitas bangsa, setelah itu Penyampaian peresmian agenda acara  oleh Kepala Dekan FKIP UR bapak Drs.H.Nur Mustafa.M.Si "OASE merupakan agenda yang wajib ada sebagai tonggak budaya Riau kedepannya".

      Setelah pembukaan oleh Kepala dinas Pendidikan acara dilanjutkan dengan lagu wajib Indonesia Raya dan mars mahasiswa dan doa bersaman, acara dilanjutkan dengan hiburan tarian budaya melayu dan orkes melayu, agenda terakhir foto bersama, setelah jam istirahat siang pukul 13:15 perserta mulai lomba yaitu debat antar sekolah, dilanjutkan esok tes tulis dan cerdas cermat.





Menyatukan Asa Berbagi Mimpi dalam OASE IV

Hima sejarah FKIP UR mengadakan Olimpiade ke IV dalam menyatukan khasanah budaya  Melayu yang dirangkum dalam aspek historis bagi generasi muda, mereka inilah merupakan tonggak emas bangsa Indonesia.

Olimpiade ke IV ini mengedepankan nilai-nilai budaya dan menekankan pada aspirasi jas merah yang didengungkan oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno. Oase IV ini diadakan Se-Riau sekitarnya, acara akan diselenggarakan pada tanggal 02-05 Maret 2015, karena antusias dan rasa ingin tahu yang mendalam dalam aspek sejarah bagi para perserta SMP dan SMA sederajat maka olimpiade ini terus ada.

Oase IV.. Kamulah Sang Juara.. ayo para generasi bangsa mari bergabung dengan kami demi terbentuknya generasi yang berkarakter dan memiliki semangat nasionalisme dan tidak melupakan khasanah budaya bangsa ini...

lomba yang diadakan dapat dilihat pada pamflet tersebut, dan para pengunjung dapat mendatangi sekre HIMA Sejarah FKIP UR Jalan H.R Soebrantas Km 12,5 Universitas Riau..
Kami Tim OASE berterima kasih kepada semua pihak yang turut serta dalam kegiatan Acara ini.. 
Historia Magistra Vitae..

Lomba-lomba yang diadakan pada OASE IV

     
         Oase IV akan diadakan pada 02-05 maret 2015, ini mengingat akan antusias para perserta dari berbagai sekolah di Riau sekitarnya memberikan harapan serta mimpi-mimpi mengantarkan perserta didik untuk mengingat jasa para pahlawan, hikmah masa silam, dan memberikan pendidikan dan pengetahuan yang berarti bagi generasi selanjutnya.

       Hima Sejarah FKIP UR menuangkan pemikiran-pemikiran dalam bentuk lomba yang dikhususkan perserta dari SMP, SMA dan Mahasiswa, olimpiade yang diselenggarakan oleh Hima Sejarah UR adalah Debat, Tes tertulis, Cerdas cermat, Ranking 1, Foto objek sejarah dan sebagainya. Oase IV menekankan pada generasi muda dalam khasanah budaya masyarakat Melayu yang kini mulai tergerus zaman sehingga perlu adanya rasa antusias dalam memajukan dan mengenalkan budaya melayu ini.

Oase Sejarah merupakan kesuksesan yang telah ada sejak Oase I, Oase II dan Oase III sehingga Oase IV mengerahkan seluruh angkatan khususnya di Sejarah dari Senior 2009, 2010, 2011,2012 dan 2013 untuk turut serta dalam kegiatan Oase IV nantinya pada tanggal 02-05 Maret 2015.

Kami Humas Oase turut berterima kasih kepada seluruh pihak baik dari Sekolah, Prodi Pendidikan Sejarah UR, HIMA Sejarah UR, Tim Oase  dan seluruh pihak yang telah membantu atas terwujudnya kegiatan ini...
Oase IV Kamulah sang Juara...

alamat e-mail : oaseIV@yahoo.com

OASE IV... kamulah sang Juara

Oase ke IV akan diadakan pada bulan Maret, hal ini mengingat para perserta yang ingin mendaftar cukup banyak sehingga pendaftaran diperpanjang hingga akhir Februari.
Oase IV ini akan berbeda dengan OASE lainnya karena lebih mengenalkan aspek budaya melayu dan kajian historis kepada generasi muda, Oase IV mulai banyak peminatnya hal ini merupakan hasil kesuksesan dan kerja keras para tim Oase, Mahasiswa sejarah dan kerjasama dari semua pihak yang telah banyak membantu.
Oase IV merupakan gerbang awal untuk menuju generasi emas Indonesia khususnya generasi muda di Riau untuk lebih banyak mengetahui masa lalu bangsanya untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dimasa lalu, karena sejarah adalah Induk dari segala ilmu dan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan oleh umat manusia.
Oase IV kamulah sang juara (you're the champion), bahwa generasi muda merupakan emas yang tidak ternilai bagi pembangunan bangsa sehingga mereka layak disebut sebagai sang juara yang mampu memberikan sumbangsihnya kepada bangsa dan negara.

Kami tim Oase Siap menunggu kedatangan para juara, hal ini merupakan kepercayaan masyarakat terhadap minat sejarah dan hal ini juga merupakan tanggung jawab kami sebagai tim Oase IV untuk memberikan terbaik bagi bangsa dan negara dengan segenap upaya yang kami laksanakan pada olimpiade nanti..

Subcribe Me

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.

Buku Tamu

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. HIMA SEJARAH UR - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger