Home » » Pidato Rusli Zainal di Lembaga Adat Diwarnai Dengan Penangkapan 3 Orang Mahasiswa

Pidato Rusli Zainal di Lembaga Adat Diwarnai Dengan Penangkapan 3 Orang Mahasiswa

Pekanbaru, Kembali terjadi aksi penangkapan terhadap mahasiswa yang menyuarakan aspirasi. Kejadian ini terjadi saat Pidato Gubernur Riau HM Rusli Zainal dalam acara Silaturahmi Gubernur dengan Lembaga Adat Melayu (LAM) di Pekanbaru.


Dalam acara yang digelar di aula Gedung LAM Riau di Jalan Diponegoro Pekanbaru, Selasa siang, kericuhan berawal ketika tiga dari empat orang mahasiswa yang hadir dalam acara itu secara tiba-tiba membentangkan spanduk bertuliskan hujatan kepada Rusli Zainal.

Melihat kejadian tersebut,  3 pemuda langsung diamankan oleh beberapa orang dan dibawa ke sebuah ruangan. Pelaku dibawa paksa keluar oleh petugas kemanan yang diperkirakan merupakan petugas kepolisian berpakaian preman (tidak berseragam). Mahasiswa pelaku pembentang spanduk hujatan untuk Rusli ini bahkan sempat mendapatkan pukulan beberapa kali oleh para pendukung Rusli Zainal.

Sejumlah anggota LAM Riau berteriak agar tidak melakukan kekerasan.
"Sudah, sudah. Jangan pukuli. Mereka itu adik-adik kita," teriak seseorang dalam ruangan.
Ketiga mahasiswa itu dibawa keluar dari lantai dua dengan posisi dipiting. Sampai di lantai dasar, mereka dimasukan ke ruangan. Wartawan mencoba masuk ke ruangan tersebut tapi dihalangi petugas keamanan.
"Kami dilarang meliput atau mengambil gambar insiden itu," kata Joko Prasetyo, seorang pewarta kampus seperti dikutip dari Antara, Selasa (12/2).
LAM menilai tindakan tersebut bentuk penghinaan terhadap mereka.
"Inikan penghinaan terhadap lembaga adat itu sendiri. Dimana pada hari ini berkumpul Datuk Setia Amanah, pimpinan-pimpinan dari Lembaga Adat Melayu seluruh kabupaten dan kota di Riau dan tokoh masyarakat. Mereka mampu melakukan itu (bentangkan poster) dalam sidang. Itu kan merupakan penghinaan yang besar," kata Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat Melayu (LAM) Riau Tennas Efendy dalam rilisnya kepada Okezone, Selasa (12/2/2013).
Oleh karena itu, lanjut Tennas, aksi nekat dari keempat pemuda itu harus diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Sehingga akan diketahui, apakah aksi pemuda itu murni atas inisiatif sendiri atau ada pihak lain yang berada di belakangnya.

Senada dengan itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau, Al-Azhar juga mengutuk keras aksi yang dilakukan para pemuda itu. Menurut Al-Azhar, aksi itu tidak mencerminkan sikap orang berbudaya Melayu.

Disadur dari beberapa sumber:

0 comments:

Post a Comment

Subcribe Me

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.

Buku Tamu

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. HIMA SEJARAH UR - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger