Home » , » Lagi, Mahasiswa Bakar Baju Almamater

Lagi, Mahasiswa Bakar Baju Almamater


BIREUEN - Aksi pembakaran baju almamater oleh mahasiswa kembali terjadi. Kali ini sekitar 200 mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer (STMIK) Bina Bangsa Lhokseumawe kelas Bireuen yang kuliah di kampus STIE Kebangsaan Bireuen, kawasan Desa Blangbladeh, Jeumpa Bireuen, Selasa (23/10) membakar baju almamater dan ban bekas di halaman kampus setempat. Aksi itu mereka lakukan menuntut kejelasan status akreditasi STMIK dan data mereka sebagai mahasiswa aktif yang tak tercantum di dikti.

Mahasiswa STMIK Bina Bangsa Lhokseumawe, kelas Bireuen yang kuliah di Kampus STIE Kebangsaan Bireuen, Desa Blangbladeh, Jeumpa Bireuen, Selasa (23/10) melakukan aksi membakar ban bekas dan baju almamater sebagai bentuk proses tidak jelasnya status STMIK dan data aktif mereka.

Sebelumnya, mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) Universitas Almuslim Peusangan, Bireuen, Kamis (11/10), membakar baju almamater mereka di kawasan waduk Lhokseumawe. Aksi itu sebagai bentuk protes terhadap pengalihan status mereka jadi mahasiswa STMIK Bina Bangsa Lhokseumawe tanpa pemberitahuan terlebih dulu.

Amatan Serambi, kemarin, mahasiswa mulai beraksi sekitar pukul 12.00 WIB. Sebagian dari mereka mengusung karton bertuliskan tuntutan. Mereka berteriak meminta kejelasan tentang izin dan akreditasi program studi tempat mereka kuliah. Setelah membakar beberapa ban bekas, seorang dari mereka membakar baju almamaternya. “Mana data aktif kuliah kami di Dikti, kapan akreditasi, beri pelayanan yang sama, jangan anak tirikan kami,” teriak beberapa mahasiswa.

Koordinator aksi, Sudirman kepada Serambi mengatakan, status STMIK untuk kelas Bireuen tidak jelas dan data mahasiswa tak lengkap di database Dikti. “Hanya angkatan pertama tahun 2008 yang lengkap itu pun sampai 2010, setelah itu tidak ada data lagi. Karena tak ada data, kami khawatir nanti ijazah tak keluar dan status ijazah tidak diakui,” ungkapnya.  

Beberapa Beberapa saat kemudian, perwakilan mereka bertemu pimpinan kampus. Sedangkan ratusan mahasiswa lain terus berorasi meminta penjelasan dari manajemen kampus. Setelah berorasi hampir dua jam, Wakil Ketua II STMIK Bina Bangsa, Muhammad melalui mikropon memberi penjelasan beberapa hal yang ditanyakan mahasiswa. 

Aksi baru bubar sekitar pukul 14.30 WIB. Namun sebagian mahasiswa kurang puas dengan penjelasan yang disampaikan Muhammad dan Agus Irwanto, Wakil Ketua II STIE Kebangsaan Bireuen.(yus)

Dalam Proses
IZIN STMIK Kelas Bireuen sudah ke luar dari Dikti sejak lama hingga 2014 mendatang. Sedangkan untuk akreditasi, berkasnya sudah dikirim sejak Nopember 2011, sekarang hanya menunggu tim BAN-PT turun ke Bireuen memverifikasi data tentang kampus. Soal ijazah terlambat keluar, saya sarankan mahasiswa untuk melapor ke pimpinan kampus di Bireuen dan STMIK Lhokseumawe. Menyangkut data mahasiswa, kini sedang diisi kembali ke database Dikti. Mungkin ada kekeliruan, makanya selama ini data tidak muncul saat diakses ke jaringan tersebut.
* Muhammad, Wakil Ketua II STMIK Bina Bangsa Lhokseumawe.(yus)

Sumber:

0 comments:

Post a Comment

Subcribe Me

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.

Buku Tamu

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. HIMA SEJARAH UR - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger