Home » » Saya Bukan Gubernur PKI

Saya Bukan Gubernur PKI


Memasuki  tahun 1965 suhu politik Indonesia memanas. Henk Ngantung ikut dituding terlibat Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal itu membuat Henk resah. Ia pun mencurahkan semua kegundahannya pada sang istrinya. Evi menyebut, Henk heran karena dikaitkan pada partai berlambang palu dan arit itu.

"Heran saya. Orang-orang selalu ribut mengenai saya. Saya kan gubernur DKI bukan gubernur PKI," ujar Evi menirukan kalimat almarhum suaminya.

Menurut Evi, saat itu santer isu beredar keterlibatan suaminya karena Henk tidak bersedia membantu PKI. Kabar pencopotan Henk dari posisi orang nomor satu di pemerintahan DKI datang kala ia mengunjungi Gubernur Wina, Austria. Alasan pencopotan karena ia disangka terlibat menjadi anggota Lembaga Kebudayaan Rakyat(Lekra), sebuah organisasi sayap dari PKI.

"Waktu itu Pak Henk lagi di Wina bertamu ke Gubernur di Wina. Dapat berita diberhentikan (dari) yang menjabat presiden waktu itu," kata Evi.

Sebetulnya, ada kabar yang mengatakan Henk akan diangkat menjadi duta besar. Namun kabar tersebut meredup seiring situasi politik yang memanas. Harapan kian pupus kala Bung Karno dikabarkan ikut 'diasingkan'.

0 comments:

Post a Comment

Subcribe Me

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.

Buku Tamu

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. HIMA SEJARAH UR - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger