Home » » MOTIVASI BELAJAR

MOTIVASI BELAJAR

BAB 3

MOTIVASI BELAJAR

A.Motivasi dan Pentingnya Motivasi

  1. Pengertian Motivasi

Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan dan cita-cita. Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar. Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu : (1) Kebutuhan,(2) Dorongan, dan (3) Tujuan.kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan.

Maslow membagi kebutuhan menjadi lima tingkat, yaitu (1) kebutuhan fisiologis, (2) kebutuhan akan perasaan aman, (3) kebutuhan sosial, (4) kebutuhan akan penghargaan diri, dan (5) kebutuhan untuk aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis berkenaan dengan kebutuhan pokok manusia seperti sandang, pangan dan perumahan. Kebutuhan akan rasa aman berkenaan dengan keamanan yang bersifat fisik dan psikologis. Kebutuhan sosial berkenaan dengan perwujudan berupa diterima oleh orang lain, jati diri yang khas, berkesempatan maju, merasa diikut sertakan, dan pemilikan harga diri. Kebutuhan untuk aktualisasi diri berkenaan dengan kebutuhan individu untuk menjadi sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya.

Ahli lain, Mc.Cleland berpendapat bahwa setiap orang memiliki tiga jenis kebutuhan dasar yaitu: (i) kebutuhan akan kekuasaan, (ii) kebutUhan untuk berafiliasidan (iii) kebutuhan berprestasi. Kebutuhan berafiliasi tercermin dalam terwujudnya situasi bersahabat dengan orang lain. Kebutuhan berprestasi terwujud dalam keberhasilan melakukan tugas-tugas yang dibebankan. Ketiga kebutuhan dasar tersebut sebenarnya saling melengkapi. Dari segi dorongan, menurut hull dorongan atau motivasi berkembang untuk memenuhi kebutuhan organisme. Disamping itu juga merupakan sistem yang memungkinkan organisme dapat memelihara kelangsungan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan organisme merupakan penyebab munculnya dorongan, dan dorongan akan mengaktifkan tingkah laku mengembalikan keseimbangan fisiologis organisme. Tingkah laku organisme terjadi disebabkan oleh respons dari organisme, kekuatan dorongan organisme, dan penguatan kedua hal tersebut. Hull memang menekankan dorongan sebagai motivasi penggerak utama perilaku, tetapi kemudian juga tidak sepenuhnya menolak adanya pengaruh faktor-faktor eksternal. Dalam hal ini insentif (hadiah atau hukuman) mempengaruhi intensitas dan kualitas tingkah laku organisme. Teori Hull merupakan dasar yang penting untuk penelitian tentang motivasi lebih lanjut.

Dari segi tujuan, maka tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku. Secara psikologis, tujuan merupakan titik akhir”sementara” pencapaian kebutuhan. Jika tujuan tercapai, maka kebutuhan terpenuhi untuk sementara. Jika kebutuhan terpenuhi, maka orang menjadi puas, dan dorongan mental untuk berbuat ”terhenti sementara”. Lama kekuatan mental dalam diri individu adalah sepanjang tugas perkembangan manusia.menurut havighurst tugas-tugas perkembangan tersebut meliputi, masa bayi,anak sekolah,masa muda, masa dewasa muda, usia tengah baya,dan masa dewasa lanjut.

  1. Pentingnya Motivasi Dalam Belajar

Para ahli berpendapat bahwa motivasi perilaku manusia berasal dari kekuatan mental umum, insting, dorongan, kebutuhan, proses kognitif, dan interaksi. Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar dan bekerja. Belajar menimbulkan perubahan mental pada diri siswa. Bekerja menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri pelaku dan orang lain. Motivasi belajar dan motivasi bekerja merupakan penggerak kemajuan masyarakat. Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar yaitu: (1)menyadarkan kedudukan pada awal belajar,proses dan hasil akhir, (2) menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya, (3) mengarahkan kegiatan belajar, (4) membesarkan semangat belajar, (5) menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja (disela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan, individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil. Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut disadari oleh pelakunya sendiri. Bila motivasi disadari oleh pelaku, maka sesuatu pekerjaan,dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik.

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru seperti :(1) membangkitkan, menigkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil.(2) mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa dikelas bermacam ragam, (3)meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah atau pendidik (4) memberi peluang guru untuk ”unjuk kerja” rekayasa pedagosis.tugas guru adalah membuat semua siswa belajar sampai berhasil.tantangan profesionalnya justru terletak pada mengubah siswa tak berminat menjadi semangat belajar.

B.Jenis dan Sifat Motivasi

  1. Jenis Motivasi

Motivasi Primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.manusia adalah makhluk berjasmani, sehingga perilakunya terpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmaninya. Mc dougall berpendapat bahwa tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan, perasaan subjektif dan dorongan mencapai kepuasan. Ahli lain freud berpendapat bahwa insting memiliki empat ciri yaitu tekanan, sasaran,objek dan sumber. Tekanan adalah kekuatan yang memotivasi individu untuk bertingkah laku.objek insting adalah hal-hal yang memuaskan insting yang dapat berasal dari dalam ataupun luar individu. Insting manusia dapat dibedakan dua jenis yaitu insting kehidupan (life instincst) dan insting kematian (death instincst).

Motivasi Sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Hal ini berbeda dengan motivasi primer. Menurut beberapa ahli manusia adalah makhluk sosial. Perilakunya tidak hanya terpengaruh oleh faktor biologisnya saja, tetapi juga fakto-faktor sosial. Perilaku manusia terpengaruh oleh tiga komponen penting seperti efektif, kognitif dan konatif. Komponen efektif adalah aspek emosional yang terdiri dari motif sosial, sikap dan emosi. Komponen kognitif adalah aspek intelektual yang terkait dengan pengetahuan. Komponen konatif adalah terkait dengan kemauan dan kebiasaan bertindak. Motivasi sosial atau motivasi sekunder memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Perilaku motivasi sekunder juga oleh adanya sikap. Sikap adalah suatu motif yang dipelajari. Perilaku juga terpengaruh oleh emosi. Emosi menunjukkan adanya sejenis kegoncangan seseorang. Kegoncangan tersebut disertai proses jasmani,perilaku dan kesadaran. Perilaku juga terpengaruh oleh adanya pengetahuan yang dipercaya.pengetahuan yang dipercaya tersebut adakalanya berdasarkan akal, ataupun tak berdasarkan akal sehat. Pengetahuan tersebut dapat mendorong terjadinya perilaku.perilaku juga terpengaruh oleh kebiasaan dan kemauan. Kebiasaan merupakan perilaku menetap dan berlangsung otomatis.

  1. Sifat Motivasi

Motivasi seseorang dapat bersumber dari dalam diri sendiri yang dikenal dengan motivasi internal dan dari luar seseorang yang dikenal dengan motivasi eksternal. Disamping itu juga kita dapat membedakan motivasi intrinsik yang dikarenakan orang tersebut senang melakukannya. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Para ahli ilmu jiwa memberi tekanan yang berbeda pada motivasi. Akibatnya saran tentang pembelajaran juga berbeda-beda. Mc Dougall dan Freud menekankan pentingnya motivasi intrinsik. Skinner dan Bandura menekankan pentingnya motivasi ekstrinsik sedangkan Maslow dan Rogers menunjukkan bahwa kedua motivasi tersebut sama pentingnya.

C.Motivasi Dalam Belajar

1.Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

a. Cita-Cita atau Aspirasi Siswa

Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan. Timbulnya cita-cita juga dibarengi oleh perkembangan kepribadian. Dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan dan kemudian kemauan menjadi cita-cita. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan suatu aktualisasi diri.

b.Kemampuan Siswa

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melakukan tugas-tugas perkembangan.

c.Kondisi Siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar.

d. Kondisi Lingkungan Siswa

Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, linkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Dengan linkungan yang aman, tentram, tertib dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

e.Unsur-Unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran

Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup.pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar.

f.Upaya Guru dalam Membelajarkan Siswa

Upaya pembelajaran guru disekolah meliputi hal-hal berikut: (i) menyelenggarakan tertib belajar disekolah, (ii) membina disiplin belajar dalam setiap kesempatan, (iii)membina belajar tertib pergaulan dan (iv) membina belajar tertib lingkungan sekolah. Disamping penyelenggaraan tertib yang umum tersebut, maka secara individual tiap guru menghadapi anak didiknya. Upaya pembelajaran tersebut meliputi: (i) pemahaman tentang diri siswa dalam rangka kewajiban tertib belajar, (ii) pemanfaatan penguatan berupa hadiah, kritik, hukuman secara tepat guna dan (iii) mendidik cinta belajar.

2. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

a. Optimalisasi Penerapan Prinsip Belajar

Upaya pembelajaran terkait dengan beberapa prinsip belajar. Beberapa prinsip belajar tersebut antara lain sebagai berikut : (1) belajar menjadi bermakna bila siswa memahami tujuan belajar, (2) belajar menjadi bermakna bila siswa dihadapkan pada pemecahan masalah yang menantangnya, (3) belajar menjadi bermakna bila guru mampu memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam program kegiatan tertentu, (4) sesuai dengan perkembangan jiwa siswa, maka kebutuhan bahan-bahan belajar siswa semakin bertambah, oleh karena itu guru perlu mengatur bahan dari yang paling sederhana sampai paling menantang, (5) belajar menjadi menantang bila siswa memahami prinsip penilaian dan faedah nilai belajarnya bagi kehidupan dikemudian hari

.

b. Optimalisasi Unsur Dinamis Belajar dan Pembelajaran

Siswa sering kali lengah tentang nilai kesempatan belajar. Oleh karena itu guru dapat mengupayakan optimalisasi unsur-unsur dinamis yang ada dalam diri siswa dan yang ada dilinkungan siswa. Upaya optimalisasi tersebut sebagai berikut: (1) pemberian kesempatan kepada siswa untuk mengungkap hambatan belajar yang dialaminya, (2) memelihara minat, kemauan, dan semangat belajarnya sehingga terwujud tindak belajar, (3) meminta kesempatan pada orang tua siswa atau wali agar memberi kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar, (4) memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar, (5) menggunakan waktu secara tertib, penguatdan suasana gembira terpusat pada perilaku belajar, (6) guru merangsang siswa dengan penguatan memberi rasa percaya diri bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil.

c. Optimalisasi Pemanfaatan Pengalaman dan Kemampuan Siswa

Optimalisasi pemanfaatan pengalaman siswa tersebut dapat dilakukan sebagai berikut: (1) siswa ditugasi membaca bahan belajar sebelumnya, (2) guru mempelajari hal-hal yang sukar bagi siswa, (3) guru memecahkan hal-hal yang sukar, dengan mencari cara memecahkan, (4) guru mengajarkan cara memecahkan dan mendidikkan keberanian mengatasi kesukaran, (5) guru mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi kesukaran, (6) guru memberi kesempatan kepada siswa yang mampu memecahkan masalah untuk membantu rekan-rekannya yang mengalami kesukaran, (7) guru memberi penguatan kepada siswa yang berhasil mengatasi kesukaran belajarnya sendiri, (8) guru menghargai pengalaman dan kemampuan siswa agar belajar secara mandiri.

d. Pengembangan Cita-Cita dan Aspirasi Belajar

Cara-cara mendidik dan mengembangkan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut : (1) guru menciptakan suasana belajar yang menggembirakan, (2) guru mengikutsertakan semua siswa untuk memelihara fasilitas belajar, (3) guru mengajak serta siswa untuk membuat perlombaan unjuk belajar, (4) guru mengajak serta orang tua siswa untuk memperlengkap fasilitas belajar, (5) guru memberanikan siswa untuk mencatat keinginan-keinginan di buku sakunya, (6) guru bekerja sama dengan pendidik lain seperti orang tua, ulama, pendeta dan yang lainnya untuk mendidikkan dan mengembangkan cita-cita belajar sepanjang hayat.

1 comments:

Subcribe Me

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.

Buku Tamu

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. HIMA SEJARAH UR - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger