Pekanbaru - Setelah acara pembukaan PON dipungut biaya, pertandingan-pertandingan di cabang olahraga (cabor) tertentu kini juga akan diberlakukan tiket menonton. Hal itu dinilai justru akan merugikan kontingen tuan rumah sendiri.
PB PON akan mewajibkan penonon membayar tiket masuk di pertandingan-pertandingan pada cabor favorit dengan alasan membatasi jumlah penonton yang membludak.
Kebijakan tersebut mendapat sorotan dari Fanni, pelatih tim renang Riau. Menurut dia, untuk menonton tetap digratiskan karena itu bisa menambah animo menonton masyarakat yang tentunya menguntungkan buat tim tuan rumah.
“Kalau untuk urusan pembukaan kita tidak mengurusi hal itu. Tapi yang terpenting setiap cabor sampai hasil final mestinya digratiskan. Karena dengan demikian, otomatis kontingen Riau mendapat dukungan penuh dari masyarakat sebagai tuan tumah,” kata Fanni dalam obrolan dengan wartawan, Sabtu (8/9/2012).
“Intinya semua atlet kemanapun akan bertanding pasti sudah siap untuk berlaga. Tapi perlu dingingat juga, bahwa dukungan suporter itu juga perlu. Kalau untuk menonton saja harus bayar, tentunya itu mengurangsi jumlah pengunjung di sejumlah venue,” sambung atlet yang pernah meraih beberapa emas di PON dan SEA Games itu.
Fanni meminta kebijakan itu dipertimbangkan lagi. Soalnya hampir di setiap pelaksanaan PON, selalu saja tuan rumah mengerahkan warganya untuk memberikan dukungan pada kontingennya.
“Kalau sekarang harus disuruh bayar, walaupun katengan untuk perempat final, jelas itu merugikan Riau selaku tuan rumah. Kita berharap sebaiknya masalah pungutan penonton untuk tinjau ulang, demi semangat atlet bersama pendukungnya selaku tuan rumah,” demikian Fanni.
sumber:
http://sport.detik.com/read/2012/09/08/121734/2011962/1445/jika-penonton-harus-beli-tiket-kontingen-tuan-rumah-bisa-rugi
0 comments:
Post a Comment