Home » , » Christopher Columbus

Christopher Columbus

Anak Pedagang Wool

Christopher Columbus lahir di Genoa tahun 1451. Dia merupakan anak dari pasangan Domenico Colombo yang bekerja sebagai pengolah dan pedagang wool, dan Susanna Fontanarossa, putri seorang pedagang pakaian wool juga. Columbus sendiri adalah sulung dari lima bersaudara. Ia mempunyai tiga adik laki-laki, Bartholomew, Giovanni Pellegrino, dan Giacomo, serta adik perempuan, Bianchinetta.

Di tahun 1470-an keluarga Columbus pindah ke Savano. Selama di Savano, Columbus mengasah pengetahuannya tentang ilmu pemetaan. Columbus memang diketahui tak banyak mengenyam pendidikan formal. Namun paling tidak, Columbus pernah mengikuti sekolah di Serikat pekerja keahlian Italia, yang harus diikutinya sebagai anak pedagang wool. Di sanalah Columbus belajar membaca dan menulis.

Konon dia juga pernah bekerja sebagai pelayan di toko buku Genoese. Namun yang jelas, karena terlibat dalam usaha ayahnya sebagai pedagang itulah, Columbus akhirnya banyak berlayar ke tempat-tempat yang memiliki hubungan dagang dengan Genoa. Kecintaannya pada dunia maritim terus bekembang.

Menjadi Penjelajah Dunia

& nbsp; &n bsp; Saat usianya sekitar 25 tahun, Columbus sempat menetap di Lisbon, Portugal, bersama saudaranya Bartholomew . Di sana Columbus bekerja dengan Bartholomew sebagai pembuat peta. Selama di Lisbon inilah Columbus melanjutkan perjalanan hidupnya di lautan. & nbsp; Selama kurun waktu tahun 1480-1n dia banyak berlayar dan menjelajah di Afrika. Di situlah idenya untuk menempuh perjalanan menemukan dunia baru muncul. Dia yakin akan teori bahwa bumi bulat. Sehingga karena itu menurut Columbus, “jika ingin cepat sampai ke timur, megapa tak mencoba berlayar ke barat?” Dan dia bercita-cita menjadi penjelajah besar.

Namun untuk membuktikan bahwa teorinya itu benar tentu membutuhkan biaya dan awak kapal yang tak sedikit. Columbus lalu berjuang keras mendapatkan dukungan dana.

& nbsp; &n bsp; Raja Fernando dan Ratu Isabela dari Spanyol akhirnya bersedia untuk membiayai perjalanan Columbus, asalkan keuntungan dan kekayaan yang didapat dalam penjelajahan tersebut diserahkan untuk kepentingan Spanyol. Perjalanan pertama terbesar Columbus membawa awak kapal sebanyak 100 orang dan menggunakan tiga buah kapal. Pelayaran kedua dan ketiganya, Columbus melibatkan 17 kapal besar dengan sekitar 1200 pelaut.

& nbsp; &n bsp; Petualangan panjangnya akhirnya memang membuahkan sejumlah hasil tak terduga. Diantaranya, secara tak sengaja Columbus menemukan beberapa benua yang masih “perawan”, luas, dan terbuka untuk ditaklukkan.

Bertemu Istri dan Kekasih

Karena Columbus sering datang ke berbagai tempat baru, namanya pun punya berbagai versi sesuai tempat yang dikunjunginya. Dalam versi Italia, nama Columbus adalah Cristoforo Colombo. Dalam bahasa Spanyol dikenal sebagai CristÓbal ColÓn, dan dalam bahasa Portugis adalah Christoväo Colom. Columbus menggunakan nama portugisnya saat berada di Portugis dan nama spanyolnya setelah pindah ke Spanyol tahun 1485.

Dan gara-gara perjalanannya ke berbagai tempat itu jugalah Colombus bertemu dengan perempuan yang kelak menjadi istrinya. Saat ia terdampar di Portugal dan menetap di sana, ia bertemu dengan Dona Felipa Perestrello e Moniz. Gadis itu kemudian dinikahinya pada tahun sekitar tahun 1478 atau 1479. Perkawinan mereka membuahkan seorang putra bernama Diego. Namun sayangnya, tak lama kemudian Felipa meninggal dunia.

Lalu saat Columbus tinggal di Granada untuk menanti usainya perang yang terjadi saat itu, dia bertemu dengan perempuan cantik bernama Beatrize Enriquez de Arana. Meskipun mereka tak pernah menikah, hubungan cinta mereka menghasilkan seorang putra bernama Ferdinand. Ferdinand inilah yang kelak menemani perjalanan akhir ayahnya ke tanah Amerika.

Jago Melihat Tanda

Columbus lebih senang mengamati perhitungan navigasi angkasa secara murni tanpa menggunakan ilmu perbintangan ataupun perlengkapan peralatan lain. Itu tak aneh, Sebab, Colombus mahir dalam menerjemahkan tanda-tanda alam, seperti perilaku burung, aroma udara, warna langit, kondisi dari lautan, naluri atau perasaannya, bentuk aneka sampah atau ronsokan yang mengapung di laut, dan masih banyak lagi. Menurut Columbus, navigator akan berhasil bertahan jika mampu “membaca” dengan cara tersebut. Dia memang sangat ahli dalam hal itu. Bahkan ia juga mampu menebak angin topan dengat tepat.

Wafat ditemani keluarga dan sahabat

Di akhir tahun 1505-an, kondisi kesehatan Columbus terlalu buruk untuk bisa berkelana lagi. Dia tinggal di kota Valladolid hingga ajal menjemputnya. Saat Columbus menghembuskan napas terakhirnya, kedua putranya, Bartholomew dan sahabat setianya, Diego Mendez, berada di sisinya.

Awalnya, jenazahnya dimakamkan di Valladolid. Tapi pada 1509, Diego, putranya, memindahkan jenazahnya ke biara Las Cuevas di Seville. Lokasi jenazah Columbus saat ini masih diperdebatkan. Dulu jenazahnya dipindahkan ke Amerika pada pertengahan abad ke-16, pertama ke Santo Domingo dan tahun 1795 ke Havana, Cuba. Menurut dugaan, jenazahnya lalu dibawa kembali ke Spanyol pada 1899, dimana akhirnya ditegaskan bahwa jenazahnya memang dimakamkan di Kathedral Seville.

Menuntut Hak dan Dihujat

Lama setelah kematian Columbus, keluarganya masih berjuang untuk memperoleh gelarnya yang pernah diberikan raja dan ratu Spanyol kembali padanya dan nama baiknya diperbaiki. Saat itu sempat beredar berbagai tuduhan buruk pada Columbus bahwa dia tak memenuhi kesepakatannya dengan pihak kerajaan Spanyol.

Yang dianggap keluarga Columbus merupakan ketidakadilan terbesar adalah bahwa Dunia baru yang ditemukan Columbus tidak pernah dinamai dengan nama Columbus. Penghargaan tersebut justru jatuh ke seorang Italia bernama Amerigo Vespucci dari kota Florence, yang antara lain menjelajah ke pesisir timur Amerika Selatan sekitar tahun 1500.

Malangnya lagi, di kemudian hari Columbus justru sering dihujat bahkan dianggap bertanggung jawab atas peristiwa perampokan, penganiayaan, penipuan, dan berbagai pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi sejak ditemukannya Benua Amerika hingga kini.

Sejak ditemukannya Benua Amerika, masyarakat Indian yang merupakan penduduk asli memang menjadi kaum minoritas dan sering merasa ditindas hak-haknya oleh kaum kulit putih yang berimigrasi ke sana.

Di balik kesuksesannya, Columbus memang dianggap pembawa bencana. Namun jasanya sebagai penemu beberapa benua membuat namanya tetap dikenang sebagai penjelajah besar. Tak heran jika setiap tanggal 12 Oktober hingga kini dijadikan hari Columbus untuk mengenang jasa-jasanya.(riswanto)

0 comments:

Post a Comment

Subcribe Me

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.

Buku Tamu

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. HIMA SEJARAH UR - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger